Selasa, 10 April 2012

Pert. 4 Operator Borland C++

Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam program, yang digunakan untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi, seperti penjumlahan, pengurangan dan lain-lain. Operator mempunyai sifat sebagai berikut: 

• Unary
Sifat Unary pada operator adalah hanya melibatkan sebuah operand pada suatu operasi aritmatik
Contoh : -5 

• Binary
Sifat Binary pada operator adalah melibatkan dua buah operand pada suatu operasi aritmatik
Contoh : 4+8 

• Ternary
Sifat Tenary pada operator adalah melibatkan tiga buah operand pada suatu operasi aritmatik
Contoh :
(10 %3) + 4 + 2

 1. Operator Aritmatika
Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah:
Tabel Operator Aritmatika 



Operator yang tergolong sebagai operator Unary, adalah:
Tabel Operator Unary

 a. Ekspresi Aritmatika
Bentuk penulisan ekspresi aritmatika dikaitkan dengan pernyataan pemberi nilai. Bentuk Umum :
• Variabel, dikenal dengan sebutan LValue (Left Value)
• Ekspresi Aritmatika dikenal dengan sebutan RValue (Right Value)
• Tanda “ = “, dikenal dengan sebagai Operator Pemberi Nilai (Assignment Operator). 
LValue harus selalu berupa variabel tunggal. Bila LValue bukan berupa variabel, maka akan tampil pesan kesalahan LValue
required in function … RValue dapat berupa konstanta, variabel lain maupun suatu ekspresi atau rumus aritmatika.

b. Hierarki Operator Aritmatika.
Didalam suatu ekspresi aritmatika, selalu menjumpai beberapa operator aritmatika yang berbeda yang dapat digunakan secara bersamaan. Urutan operator aritmatika sebagai berikut :
Tabel Hierarki Operator Aritmatika 
Contoh A=8+2*3/6
Langkah perhitungannya :
A=8+6/6 . (6/6=1)
A=8+1
A=9
Tingkatan operator ini dapat diabaikan dengan penggunaan tanda kurung “(“ dan “)”.
Contoh :
A = (8 + 2) * 3/ 6
Langkah perhitungannya :
A = 10 * 3 / 6
A = 30 / 6
A=5

2. Operator Pemberi Nilai Aritmatika
Sebelumnya kita telah mengenal operator pemberi nilai (assignment operator) yaitu tanda “ = “. Sebagai contoh penggunaan operator pemberi nilai A= A+1 Dari penulisan ekspresi diatas, Borland C++ dapat menyederhanakan menjadi A += 1
Notasi “ += “ ini dikenal dengan operator pemberi nilai aritmatika. Ada beberapa operator pemberi nilai aritmatka diantaranya:
 Tabel Operator Pemberi Nilai Aritmatika


3. Operator Penambah dan Pengurang
Masih berkaitan dengan operator pemberi nilai, Borland C++ menyediakan operator penambah dan pengurang. Dari contoh penulisan operator pemberi nilai sebagai penyederhanaannya dapat digunakan operator penambah dan pengurang.
Tabel Operator Penambah dan Pengurang 
 Keterangan : 1. Penambahan: menambahkan 1 ke nilai variable, prefix (++A) atau postfix (A ++)
2. Pengurangan: mengurangkan 1 ke nilai variabel, prefix (--A) atau postfix (A --) Kedua bentuk penulisan operator ini mempunyai arti yang berbeda.
Jika diletakan didepan variabel, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan sesaat sebelum atau langsung pada saat menjumpai ekspresi ini, sehingga nilai variabel tadi akan langsung berubah begitu ekspresi ini ditemukan, sedangkan
Jika diletakan dibelakang variabel, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan setelah ekspresi ini dijumpai atau nilai variabel akan tetap pada saat ekspresi ini ditemukan. 

 4. Operator Relasi
Operator Relasi digunakan untuk membandingkan dua buah nilai. Hasil perbandingan operator ini menghasilkan nilai numerik 1 (True) atau 0 (False).
 Tabel Operator Relasi 
 5. Operator Logika
Operator Relasi digunakan untuk menghubungkan dua buah operasi relasi menjadi sebuah ungkapan kondisi. Hasil dari operator logika ini menghasilkan nilai numerik 1 (True) atau 0 (False).
 Tabel Operator Relasi 

a. Operator Logika AND

Operator logika AND digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR.
Tabel Logika And 

b. Operator Logika OR
Operator logika OR digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila salah satu ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR dan bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai SALAH, maka akan bernilai SALAH.
Tabel Logika Or
c. Operator Logika NOT
Operator logika NOT akan memberikan nilai kebalikkan dari ekspresi yang
disebutkan. Jika nilai yang disebutkan bernilai BENAR maka akan menghasilkan
nilai SALAH, begitu pula sebaliknya.
Contoh :
Ekspresi Relasi . A + 4< 10
Penggunaan Operator Logika NOT diatas menjadi;
!(A+4 < 10)
Jika nilai A = 3; maka ekspresi tersebut mempunyai nilai:
• Ekspresi Relasi-1 . A + 4 < 10 . 3 + 4 < 10 . BENAR Dilihat ekspresi diatas salah satu ekspresi tersebut mempunyai nilai BENAR dan jika digunakan operator logika NOT, maka ekspresi tersebut akan bernilai SALAH
!(A+4 < 10) . !(BENAR) = SALAH = 0

6. Operator Bitwise
Operator Bitwise digunakan untuk memanipulasi data dalam bentuk bit. Borland C++ menyediakan enam buah operator bitwise.
 Tabel Operator Bitiwise

a. Operator Bitwise << (Shift Left)
Operator Bitwise Shift Left digunakan untuk menggeser sejumlah bit kekiri.
Contoh :
0000000011001001 = 201
//////// . digeser 1 bit ke kiri
0000000110010010 = 402
Dibagian kanan disisipkan 0, sebanyak
bit yang digeser 

b. Operator Bitwise>>(Shift Right) 
Operator Bitwise Shift Right digunakan untuk menggeser sejumlah bit kanan.
Contoh :
0000000011001001 = 201
\\\\\\\\ . digeser 1 bit ke kanan
0000000001100100 = 100
Dibagian kanan disisipkan 0, sebanyak
bit yang digeser 

c. Operator Bitwise & (And)
Operator Bitwise & ( And ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua
operand. Akan bernilai benar (1) jika semua operand yang digabungkan bernilai
benar (1). Berikut dapat dilihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.
Tabel Operator Bitiwise And 

d. Operator Bitwise | ( Or )
Operator Bitwise | ( Or ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand. Akan bernilai benar jika ada salah satu operand yang digabungkan ada yang bernilai benar (1). Berikut dapat dilihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.
Tabel Operator Bitiwise Or 
 Bit Operand 1 Bit Operand 2 Hasil Operand
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Contoh :
11001001 = 201
01100100 = 100
OR
11101101 = 237 

e. Operator Bitwise ^ ( eXclusive Or )
Operator Bitwise ^ ( XOr ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand. Akan bernilai benar (1) jika dari dua bit yang dibandingkan hanya sebuah bernilai benar (1). Berikut dapat dilihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.
Tabel Operator Bitiwise XOr Bit 

0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Contoh :
11001001 = 201
01100100 = 100
XOR
10101101 = 137 

Operator Bitwise ~ ( Not )
Operator Bitwise ~ ( Not ) digunakan membalik nilai bit dari suatu operand.
Berikut dapat dilihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.
 Tabel Operator Bitiwise Not 
 Bit Operand Hasil
0 1
1 0
Contoh :
00001000 = 8
||||||||
11110111 = 247 = -9











 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar